Cerita Vaksin Tahap Kedua, Dari Penghuni DPRD Kota Bontang

Vaksinasi tahap kedua, Pendopo Rujab Walikota Bontang (doc. Sulez/beri.id)
Vaksinasi tahap kedua, Pendopo Rujab Walikota Bontang (doc. Sulez/beri.id)

BONTANG – Vaksinasi tahap kedua, untuk segmen pertama. Terlihat banyak animo peserta vaksin yang beragam. Ada peserta yang penuh dengan persiapan khusus, ada pula yang sampai gemetar saat melihat jarum suntik.

Vaksinasi tahap kedua, dibuka di Pendopo Rujab Walikota Bontang, Bontang Baru, Bontang Utara. Selasa (02/03) pagi tadi. Dengan peserta dari Ketua dan Anggota DPRD Bontang, Satpol PP Bontang, Kejari Bontang, dan Tokoh Masyarakat.

dprdsmd ads

Banyak cerita yang dikisahkan. Salah satunya, dari Ketua DPRD Bontang Andi Faisal Sofyan Hasdam. Sebagai penyintas yang sudah pernah terkena virus Covid-19. Tentu ia punya rasa was-was tersendiri. Gugup saat hendak disuntik.

Tapi giatnya, sehari sebelum di vaksin sudah banyak mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. Serta istirahat yang cukup.

Namun, saat berangkat ia tak sempat sarapan. Tapi ia yakin dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, serta istirahat yang cukup. Sudah membuatnya yakin untuk divaksin hari ini.

“Sudah di screening. Tadi Gula Darah, Asam Urat, dan Kolesterol aman. Cuma Asam urat agak tinggi, tapi aman. Masih bisa di vaksin,” ungkap Andi Faiz, usai di vaksin.

Sebagai penyintas dari virus asal wuhan ini, setelah empat bulan ia yakin dan merasa memang sudah bisa di vaksin. Waktu penyuntikan di tahap pertama, ia tak ikut. Karena titer antibody sudah menurun. Dan sudah siap untuk divaksin.

“Titer antibodi sudah menurun, jadi sudah bisa dapatkan vaksin,” terangnya.

Beda cerita dengan Anggota Komisi III DPRD Bontang, Agus Suhadi, yang mengungkapkan antusiasnya mulai dari awal dibukanya vaksinasi.

Tingkat kepercayaan dirinya tinggi. Karena yakin sudah rutin mengonsumsi vitamin.

Hanya saja, saat awal pembukaan pendaftaran vaksinasi covid-19 di tahap pertama sudah memenuhi kuota. Maka ia memilih bersabar dulu. Menunggu giliran.

Hampir sama dengan Andi Faiz. Saat cek kesehatan, ia mensyukuri karena tubuhnya dalam keadaan sehat. Dan siap untuk terima vaksin. Bedanya, asam urat Agus Suhadi normal.

Pesannya, Politisi PDI Perjuangan ini meminta agar seluruh masyarakat mau ikut dalam program vaksinasi nasional ini. Karena tujuan utamanya, membebaskan masyarakat dari teror virus corona.

“Ikuti saja instruksi pemerintah. Ini baik buat kita. Jangan percaya gosip murahan soal vaksin ini,” anjur Agus.

Lain juga cerita dari Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang, yang sempat gemetaran saat mau disuntik vaksin.

Pasalnya, BW sapaannya, sudah lama tidak disuntik. Saat ia masih bayi bahkan terakhir disuntik.

Melihat jarum yang berukuran kecil pun, ia sempat gemetar. Memang diketahui ukuran jarum suntik vaksin Covid-19 berukuran lebih kecil dari jarum suntik pada umumnya. Itu saja yang buatnya gemetaran.

“Saya jujur, waktu bayi terakhir disuntik. Jarumnya, buat gemetar,” jawabnya sambil bercanda dengan awak media.

“Tadi saya minta, untuk disuntik dibokong aja. Tapi kan gak bisa,” sambungnya berkelakar.

“Sebelum ke pendopo, karena saya takut jarum suntik. Saya lebih tenangkan diri. Banyak istigfar,” lanjutnya disambut tawa awak media.

Ia pun juga turut menyampaikan, kalau hasil screening kesehatannya aman. Sama dengan anggota dewan yang lainnya.

“Tekanan darah normal, asam urat normal, kolesterol rendah,” ungkapnya.

Sebagai Anggota DPRD Bontang, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan isu miring terkait vaksin yang didatangkan langsung dari China ini.

Ia meyakinkan, setelah disuntik tidak merasakan efek yang berarti. Sehingga dianggap vaksin ini seratus persen aman untuk masyarakat.

Selain melakukan upaya pencegahan dengan mengamalkan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan). Penting juga agar masyarakat segera membentuk kekebalan imun tubuhnya.

Dampaknya, setelah herd imunity terbentuk. Virus Corona secara otomatis tidak akan bisa berkembang biak, pada tubuh dengan imunitas yang tinggi.

“Semua harus terlibat, tidak memandang strata. Karena prinsip keadilan sosial itu juga penting,” tandasnya.

Dari pantauan media ini, sejumlah anggota DPRD kota Bontang yang juga ikut melaksanakan Vaksinasi diantaranya; Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Raking, Maaruf Efendi, Bakhtiar Wakkang, Suharno, Astuti, Agus Suhadi, Faisal dan Abdul Malik.

Beberapa anggota DPRD Bontang dipastikan tidak hadir, pada vaksinasi tahap kedua ini. Diantaranya, Ketua Komisi II Rustam, Wakil Ketua Agus Haris, Anggota DPRD Ridwan. (Esc)