Kadisdik Evaluasi Belajar Online, Untuk Guru Jangan Beratkan Siswa

Beri.id, SAMARINDA – Kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah, perihal perubahan metode belajar yang sebelumnya tatap muka dalam dunia nyata, kemudian dirubah melalui sistem daring (online). Sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Nampaknya kebijakan tersebut dirasa perlu dievaluasi, karena target pemerintah belum tercapai secara maksimal.

dprdsmd ads

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Samarinda Asli Nuryadi merasa perlu ada yang dibenahi, untuk memaksimalkan belajar online yang telah berjalan selama dua pekan yang lalu sejak 17 maret 2020, hingga kini telah diperpanjang sampai 15 April 2020. Banyak anak-anak sekolah yang didapati malah memanfaatan untuk liburan diluar rumah, padahal bukan ini tujuan dari pemerintah.

“Jadi sehari – dua hari begitu diliburkan, Itu kan anak-anak banyak yang keluyuran. walaupun tidak semuanya lah. Itu menjadi evaluasi kita,” Kata Asli Nuryadi, pada minggu (29/03/2020).

Meskipun upaya dari pemerintah kota dalam menertibkan anak-anak ini telah dilakukan, dengan melibatkan aparat Satpol PP dan juga dari pihak kepolisian untuk menindak anak-anak yang keluyuran.

“Jadi kelihatannya kebijakan kita itukan tidak holistik tetapi berkelanjutan. Jadi ada penutupan tempat yang biasa menjadi perkumpulan anak-anak, seperti penutupan untuk warnet, kemudian lagi untuk mall, dll. Karena kita kan menghadapi wabah ini kayak terkejut gitu kan,” jelasnya.

Perihal pemberian tugas kepada peserta didik, beliau menyampaikan hal yang sama dengan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Untuk tidak memberikan tugas yang berat untuk murid, hal ini menjadi salah satu poin yang perlu di ingat oleh para guru.

“Jadi kita juga evaluasi bahwa guru-guru itu sebaiknya jangan memberikan tugas yang memberatkan anak-anak,” ucapnya.

Dengan memberikan pengetahuan tentang Covid-19, dirasa lebih efektif ketimbang harus menugaskan peserta didik dengan hal-hal yang sulit. Karena sejatinya metode ini dilakukan agar anak-anak tidak terjangkit wabah tersebut.

“Yang berikutnya lagi konten pembelajaran virus corona itu. Kenapa sampai terjadi? Bagaimana cara menghindarinya? bagaimana untuk menyembuhkannya ketika terjangkit? itu harus masuk dalam tugas-tugas oleh guru kepada anak-anak,” ujarnya. (Esc)