Komisi II DPRD Kaltim Upayakan Agar Perusda Bisa Berkontribusi Terhadap PAD

Beri.id, SAMARINDA – DPRD Kaltim terus mendorong Perusahaan Daerah (Perusda) agar bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal ini terlihat dari upaya yang telah dilakukan komisi II DPRD Kaltim. Pihaknya terus melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama sejumlah mitra kerjanya belakangan ini.

dprdsmd ads

Komi II sudah melakukan RDP bersama beberapa mitra kerja antara lain, Bapenda Kaltim, Bank Kaltimtara, Biro Ekonomi Kaltim, BPKAD Kaltim, Perusda MMP, Perusda BKS, Perusda MBS, Jamkrida, Perusda Argo Kaltim Utama (PT AKU) namun jajaran PT. AKU tidak ada yang hadir.

Dari sejumlah pertemuan itu ditemukan ada sejumlah Perusda yang memberikan kontribusi terhadap PAD, namun begitu terdapat juga Perusda yang justru dianggap tidak memberikan pemasukan sama sekali terhadap PAD.

Misalnya saja dalam RDP ditemukan salah satu Perusda, PT AKU justru keberadaanya sekarang terbilang misterius. Padahal Perusda ini telah mendapatkan suntikan dana hingga miliaran rupiah.

Anggota komisi II DPRD Kaltim mengungkapkan, untuk di Kaltim ada Perusda yang harus dievaluasi namun begitu ada juga Perusda yang harus diperhatikan.

“Salah satu contoh Perusda yang harus kita Evaluasi dan pertanyakan ialah PT AKU yang sampai hari ini keberadaanya masih dipertanyakan, kemudian Perusda PT. MMP yang masih belum bisa menyelesaikan masalah piutangnya. Oleh karena masalah-masalah seperti ini harus kita carikan solusinya,” kata Sutomo Jabir Pada, Selasa (17/12/18).

Sementara angota komisi II dari fraksi Gerindra, Akhmed Reza Fachlevi menilai bahwa ada perusda yang terbilang produktif.

Menurutnya hal semacam itu harus dibantu, baik dari segi penguatan regulasi maupun dari segi pendanaan.

Namun begitu dirinya tidak menampik bahwa ada juga Perusda yang tidak lagi produktif.

“Terlepas dari pada Perusda yang tidak lagi produktif tapi ada beberapa perusda yang masih perlu perhatian khusus, contoh Bank Kaltimtara yang berhasil menyumbang PAD untuk kaltim terus perusda MBS walaupun masih minim, nah hal-hal seperti ini kita harus jeli melihatnya,” ungkapnya saat ditemui diruanganya.

Terkait masalah sistem kredit yang dinilai bermasalah, Akhmed Reza Fachlevi mengatakan harus ada penguatan regulasi khusus pemberian kredit pada bank kaltimtara.

“Kita harus dorong regulasi yang efektif agar permasalahan-permasalahan seperti itu tidak lagi terjadi dimasa yang akan datang,” tutupnya.

(Jr)