Melihat Hubungan Industrial di Toko Pembuatan Bucket

Oleh: Wadini, Elisa Sam Tody ( Universitas Mulawarwan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ) Diniwa147@gmail.com, Elisasamtody221@gmail.com

Studi kasus : Toko Bucket Island Flanel, Samarinda, Kalimantan Timur

 

dprdsmd ads

Keberadaan pengusaha atau pemilik modal dengan karyawan menjadi faktor yang krusial dalam dunia industri. Oleh karena itu, perlu adanya hubungan industrial. Secara umum Hubungan Industrial didefinisikan sebagai suatu subjek studi yang membahas sikap dan perilaku orang dalam organisasi kerja di mana mereka hidup.

Hubungan Industrial berusaha menjelaskan pola kerja sama, konflik, dan penyelesaian konflik antara pekerja dan pengusaha. Hubungan Industrial juga menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menentukan performa organisasi baik dari segi produk sampai kepuasan dan ketidakpuasan orang-orang di dalamnya Secara sederhana Hubungan Industrial dapat diartikan sebagai suatu corak atau sistem pergaulan atau sikap dan perilaku yang terbentuk di antara pelaku proses produksi barang dan jasa, yaitu pekerja, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat.

Hubungan Industrial atau Ketenagakerjaan mencakup semua aspek hubungan antara pemilik modal dan pekerja dalam lingkungan kerja. Fokus dari hubungan industrial ialah menciptakan hubungan yang baik dan efektif antara pekerja dengan pekerja dan pekerja dengan pengusaha.

Permasalahan hubungan industrial merupakan hal yang tidak asing lagi kita dengar dan di bicarakan di dunia pekerjaan. Jika dibahas tentang masalah yang menyangkut hubungan industrial maka yang sering terjadi ialah berkaitan dengan hubungan pekerja dan pemilik modal seperti perselisihan hak, pemutusan hubungan kerja (PHK), perselisihan serikat pekerja dalam perusahaan dan lain sebagainya.

Hubungan Industrial pada masa lalu kurang mendapatkan perhatian namun demikian, pada saat ini hubungan industrial mendapatkan perhatian yang lebih besar dikarenakan semakin kompleksnya hubungan antara pekerja/buruh dengan pemilik modal/pengusaha. Membangun hubungan yang baik antara pekerja dan pemilik modal (pengusaha) merupakan suatu hal yang sulit di bentuk dalam dunia industrial.

Di dalam lingkup pekerjaan, peran hubungan industrial ini sangat penting bagi pemilik modal dan pekerjanya. Peranan hubungan industrial ini sangat penting agar menjaga keharmonisan dan komunikasi yang baik antara pemilik modak dan pekerja. Toko Bucket Island Flanel merupakan toko yang menjual berbagai jenis bucket dari berbagai kreasi yang begitu menarik dengan berlokasikan pada jalan Mt. Haryono, Samarinda, Kalimantan Timur. Oleh sebab itu, penulis ingin melihat bagaimana Hubungan Industrial antara pemilik modal dan karyawan di toko Bucket Island Flanel.

 

Profil Toko Bucket Island Flanel 

Toko Bucket Island Flanel ialah industri yang bergerak dibidang pembuatan bucket. Toko bucket island dibentuk pada tahun 2015 yang dengan motif penjualan secara online. Pada tahun 2019 baru terbentuklah toko yang beralamat di Jalan MT. Haryono No 1 Kelurahan Air Putih Samarinda. Di awal penjualan hanya berfokuskan pada pembuatan bucket bunga flannel saja, tetapi seiring berjalannya waktu, permintaan konsumen semakin banyak maka jenis bucket yang di produksi semakin beragam mulai dari bucket uang, boneka, coklat, jajanan, hantaran/mahar, dekorasi mobil dan terkadang juga ada yang mengorder untuk dekorasi ulang tahun.

 

Hasil wawancara

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan berbagai pertanyaan yang kami tanyakan kepada pemilik modal bahwa dalam proses awal pembentukkan usaha beliau melihat peluang yang cukup besar dikarenakan pada tahun 2015 banyak siswa-siswa maupun mahasiswa yang meminati hadiah berupa bucket pada saat kelulusan (graduation) sehingga beliau memiliki termotivasi untuk membuat usaha bucket flanel island.

Tantangan yang dihadapi oleh beliau ialah kesulitan dalam mencari bahan-bahan pokok pembuatan bucket karena terdapat keresahan saat memesan secara online sedangkan untuk saat ini pemesanan secara online bisa dipercaya karena terdapat applikasi-applikasi yang memadai seperti shoppe, lazada, toko pedia dan lain-lainnya.

Pada bagian ini kita juga menanyakan mengenai hubungan dari pemilik modal apakah pernah terjadi perselisihan dengan pekerja?

“tidak pernah, karena beliau begitu terbuka dengan karyawan dan juga prinsip yang dipakai agar hubungan terjalin ialah kita sebagai pemiliki modal/pengusaha seharusnya tidak memposisikan dirinya di atas melaikan setara dan selevel dengan pekerja agar karyawan pun tidak merasa tertekan saat bekerja sehingga karyawan merasa nyaman dan produksi pun berjalan dengan lancar”. ( Iis Wulandari, 29 tahun).

Untuk kontrak kerja tidak ada tetapi, yang pernah bekerja disini terbilang jangka panjang dan pada saat mereka resign dilakukan secara baik – baik bahkan sampai sekarang pun masih berteman”. ( 27/3/2023)

Karyawan yang dimilki toko bucket flannel island sebanyak 3 orang dengan memiliki tugas masing-masing seperti khusus pembuatan bucket terdiri dari 2 orang sedangkan khusus penjualan terdiri dari 1 orang. Maka penulis juga memwawancarai pekerja dari toko bucket flannel island.

Berbagai pertanyakan kita ajukan kepada salah satu karyawan yang bertugas sebagai pembuatan bucket seperti berapa lama beliau bekerja di toko bucket flannel island?, bagaimana perasaannya saat bekerja?, berapa jam kerja?, apakah terdapat pelatihan?

“saya bekerja disini sekitar 4- 5 bulan dan tugas sebagai pembuatan bucket uang dan bunga. Perasaan yang saya rasakan senang dan santai karena mba Iis orangnya baik. kalau kerjanya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore dan kalau untuk lembur jarang, tergantung dari banyaknya orderan. Disini juga saat saya awal masuk dilatih dulu dalam membuat bucket yang langsung diajarin mba Iis”. ( Widya, 22 tahun )

Pada bagian ini juga kita menanyakan bagaimana hubungan pekerja dengan pemilik modal?

“ saat saya melamar pekerjaan disini disambut dengan welcome dan mba Iis orangnya baik. hubungan kita pun baik juga karena mba Iis menggap kita keluarga, kerja disini juga bebas ga ada tekanan”. (27/3/2023)

 

Tips membangun hubungan industrial yang baik antara pemilik modal dan pekerja 

 

Faktor kunci dalam menciptakan hubungan industrial yang baik antara pemilik modal dan pekerja adalah transparansi. Pemilik modal harus memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada para pekerja tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya tentang keuntungan dan kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Transparansi ini akan membuat para pekerja merasa dihargai dan diperlakukan secara adil oleh pemilik modal. Sebaliknya, jika pemilik modal enggan memberikan informasi yang jelas, maka para pekerja akan merasa dicurangi dan tidak dihargai.

Selain itu, pemilik modal juga perlu memperhatikan kondisi kerja yang layak bagi para pekerja. Kondisi kerja yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan para pekerja. Hal ini akan mengurangi produktivitas dan kualitas kerja, yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan perusahaan.

Hal lainnya juga untuk menjalin hubungan yang baik antara pemilik modal dan pekerja ialah menjalin komunikasi yang baik, dari adanya komunikasi yang baik akan tercipta suasana yang harmonis agar pemilik modal pun dapat memahami keinginan dari para pekerjanya sehingga dari masing-masing pihak tidak merugikan satu sama lain. Para pemilik modal dapat menyamaratakan dirinya sebagai teman bagi pekerjanya, sehingga yang bekerja disana tidak merasakan tekanan dalam dirinya.

 

Kesimpulan

 

Pemilik modal harus memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada para pekerja tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya tentang keuntungan dan kerugian yang dialami oleh perusahaan.Transparansi ini akan membuat para pekerja merasa dihargai dan diperlakukan secara adil oleh pemilik modal.

Hal lainnya juga untuk menjalin hubungan yang baik antara pemilik modal dan pekerja ialah menjalin komunikasi yang baik, dari adanya komunikasi yang baik akan tercipta suasana yang harmonis agar pemilik modal pun dapat memahami keinginan dari para pekerjanya sehingga dari masing-masing pihak tidak merugikan satu sama lain.