PM.Noor Jalan Pemakan Korban, Panjang Penuh Pubang dan Petang

Samarinda – Harus dengan mata terang dan pondasi kuat saat ingin melintas jalan PM. Noor kota Samarinda. Jalan kiloan meter ini acap kali di gunakan pengendaran sebagai jalur penghubung menuju kota lain, seperti arah ke Bontang dan Kutim.

Badan jalan yang cukup besar menjadi pilihan pengendara untuk melintasi jalan di kecamatan Samarinda Utara ini. Selain itu tersedia nya SPBU yang beroperasi 24 jam, sepanjang jalan ini juga telah ramai aktivitas perdagangan dari skala kecil hingga besar.

dprdsmd ads

Banyak alasan untuk melintasi jalan ini sebenarnya, ketika badan jalan yang berlobang banyak di sepanjang jalan juga penerangan di lengkapi oleh pemerintah setempat.

Banyak nya pemukiman warga kota di area jalan ini, harus nya mendorong pemerintah kota samarinda untuk segera membenahi perbaikan pembangunan infrastruktrur kota. Karena tak sedikit sudah korban kecelakaan lalu lintas di akibatkan lobang-lobang badan jalan, serta gelap nya jalan tanpa penerangan.

(19/7/17) Janis salah seorang pelaku usaha UMKM di jalan PM.Noor mengaku resah dengan keadaan jalan tersebut, “banyak sudah yang menjadi korban di jalur ini, apalagi di area jalan berlubang yang cukup dalam, selama 2 tahun saya menjalani bisnis dagang ini, di arena jalan ini kurang lebih 20 kecelakaan lalu lintas yang saya ingat terjadi di jalan ini”. ujar nya

Debu yang cukup tebal setiap hari nya menjadi penghias jalan ini, sangat tidak baik bagi saluran pernafasan bagi warga setempat yang hari-hari nya mengakses jalan ini.

Kendaraan berukuran besar yang melintasi jalan ini memberi sumbangsih besar hadir debu yang mengotori udara sekitar.

Situasi jalan rusak ini sering kali di tanggulangi secara gotong royong, oleh masyarakat sekitar. Dengan melakukan iuran, hal ini mereka lakukan karena terlalu lama menunggu upaya Pemnkot untuk memperbaiki arus jalan ini.

“Dengan tidak adanya lampu penerangan, terkadang ada orang yang tiba-tiba kaget dan jatuh ketika menghindari lubang. Jalan yang kami baikin secara iuran juga tak sekuat aspal yang sekali dilintasi kendaraan besar langsung kembali berlobang. Ya, selaku warga Kota Samarinda kami berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan. Karena kami tidak mau ada korban lagi yang terus bertambah” tuturnya saat diwawancarai.

“Saya merasa pemerintah juga kurang memperhatikan jalan ini, tidak ada dinas terkait yang datang untuk melakukan perbaikan jalan ini”.Tutupnya. (Lia)