Sambut IKN, ISPIKANI KALTIM & MIPI Lakukan Diversifikasi Perikanan Melalui Pelatihan

Foto: ISPIKANI Kaltim, MIPI dan Warga Loa Kulu melakukan sesi foto bersama usai kegiatan pelatihan

KUTAI KERTANEGARA – Menyambut tantangan sumber daya manusia di wilayah penyangga Ibu kota negara (IKN) Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) bekerjasama dengan Program Studi Magsiter Perikanan (MIPI) melakukan pelatihan diversifikasi pangan produk olahan perikanan budidaya. Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Loa Kulu, Kutai Kertanegara.

Dalam pelatihan diversifikasi ini menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi pengolahan produk perikanan, yaitu dosen di bidang Teknologi Hasil Perikanan Dr. Ita Zuraida, S,Pi., M.Si., lalu Dr. Ir. Hj. Andi Noor Asikin, M.Si., dan H. Irman Irawan, S.Pi., M.P.,M.Sc., Ph.D.

dprdsmd ads

Bersama Tim ISPIKANI Kaltim dan MIPI melakukan action langsung dengan masyarakat dan menghasilkan produk yaitu ajifuraI, fish jelly dan fishball.

Ketua ISPIKANI Kaltim Fitriyana mengatakan program pelatihan diversifikasi produk olahan perikanan budidaya yang diharapkan dapat membangkitkan jiwa entrepreneur masyarakat kaltim terkhusus di Desa Loa Kulu dan sebagai upaya menguatkan UMKM di Daerah dalam menyongsong IKN sebagai penggerak pembangunan.

“Desa Loa Kulu memiliki potensi perikanan budidaya yang diunggulkan sebagai minapolitan, dengan jumlah produksi 5.235 ton, potensi tersebut diharapkan menjadi peluang yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat di Kaltim,” ucapnya saat usai menggelar pelatihan, Minggu, (03/10/2022).

Dosen FPIK Unmul menjelaskan kegiatan ini berdampak positif sebagai penggerak masyarakat untuk bangkit berinovasi dan berkreasi dalam mewujudkan peradaban perikanan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk menambah perekonomian keluarga serta khususnya menjawab tantang IKN nantinya.

Disebutkannya jumlah warga yang hadir sebanyak 30 orang. Fitriyana berharap kegiatan tersebut mampu mendorong pengusaha-pengusaha di bidang perikanan.

“Produk olahan hasil perikanan dilakukan tidak sembarangan, hal ini perlu teknik menentukan bahan bakunya termasuk cara penanganan dan pengolahannya menjadi produk lain dengan tidak mengurangi nilai kandungan dalam ikan tersebut,” pungkasnya.(DODDY)