SAMARINDA – Cara penanganan Covid-19 di Kaltim cenderung menurun. Padahal pasien terus alami peningkatan.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir. Menurut dia penanganan dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 yang sedang dilakukan saat ini dinilai tidak semaksimal pada awal Covid merebak di Benua Etam ini.
“Cukup berbeda ya. Pada saat tahun 2020, awalnya Tanah Air dilanda pandemi Covid-19 banyak gebrakan yang kita lakukan,”kata Sutomo Jabir awak media Jumat (23/7/2021).
Hal itu membuat dia menilai bahwa ketahanan penanganan Covid-19 saat ini tidak setangguh pada awal Covid-19 menyerang di Tanah Air.
Dia mencontohkan, saat itu, untuk pasien positif Covid-19 diberikan tempat khusus seperti hotel atau yang layak untuk melakukan isolasi mandiri (isoman), namun sekaran ini justru sangat berbeda.
Lain lagi masyarakat yang terdampak, saat itu diberikan berbagai macam bentuk bantuan.
“Tapi saat ini, seperti yang kita lihat masyarakat yang terpapar Covid-19 melakukan isoman dan menangani sendiri, bahkan diantaranya merupakan masyarakat tidak mampu,” sebutnya.
Dirinya juga menyebutkan jika selama ini dirinya telah menyerap aspirasi dari masyarakat terkait kehadiran pemerintah kepada masyarakat di tengah-tengah pandemi Covid-19.
“Sebenarnya DPRD dalam hal ini badan anggaran (Banggar) telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19. Namun secara teknisnya dilakukan oleh pihak eksekutif melalui dinas terkait,” sebutnya.
(Fran)