Pagu Anggaran Rp5 Miliar, TPI Baru Bakal Dibangun di Loa Janan Ilir

Kepala Dinas Perikanan Samarinda, Achmad Fauzi Irawan. (Foto: Lisa/beri.id)

BERI.ID – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) modern akan dibangun di kawasan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, lengkap dengan fasilitas cold storage berkapasitas 120 ton, di atas lahan seluas sekitar satu hektare.

Proyek itu dibangun dengan memanfaatkan sisa anggaran APBD Kota Samarinda sekitar Rp5 miliar dan dirancang dengan konsep kawasan terintegrasi.

Beberapa fasilitas utama yang juga akan dibangun, seperti area lapak pelelangan, kantor pengelola, ruang pendingin modern, serta sarana pendukung lainnya.

“Kita bangun di Harapan Baru sesuai dengan komitmen Pak Wali untuk menata kembali sistem perdagangan ikan, terutama dari sisi harga,” jelas Kepala Dinas Perikanan Samarinda, Achmad Fauzi Irawan, Rabu (29/10/2025).

Disinggung mengenai alasan di balik pembangunan fasilitas cold storage berkapasitas 120 ton, Fauzi menjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan memperkuat rantai dingin perikanan agar kualitas hasil tangkapan tetap terjaga.

Keberadaan cold storage menjadi jaminan bagi nelayan dan pedagang dalam menjaga mutu ikan sejak dari laut hingga sampai ke pasar.

“Kalau rantai dingin ini terjaga, nelayan tidak khawatir hasil tangkapannya rusak, dan pedagang juga lebih percaya diri memasok ke pasar,” ujar Fauzi.

Ia menuturkan bahwa proyek ini muncul sebagai jawaban atas terbatasnya ruang gerak sektor perikanan setelah adanya penataan aktivitas di kawasan Selili.

Akibat kebijakan tersebut, aktivitas pelelangan menjadi tidak optimal, dan pendapatan daerah dari sektor perikanan ikut menurun.

Komitmen harga menurutnya juga menjadi hal krusial yang akan dijaga ketat di TPI Harapan Baru.

Pemerintah ingin memastikan harga jual ikan di tingkat pelelangan transparan dan stabil, tanpa permainan harga yang merugikan nelayan maupun pembeli.

“Harga nanti akan terbuka, sudah ada patokan yang jelas. Jadi ketika pembeli datang, tidak ada lagi perbedaan harga atau spekulasi. Kita ingin sistem pelelangan ini berjalan jujur dan sehat,” tegasnya.

Pekerjaan fisik TPI Harapan Baru ditargetkan rampung pada akhir 2025, dengan operasional penuh pada tahun 2026.

Pengelolaan nantinya akan dilakukan melalui sistem Satuan Kerja Usaha (SKU), mengikuti pola yang sudah terbukti efektif di berbagai daerah, namun dengan penyesuaian agar lebih fleksibel dan profesional.

Fauzi juga membuka kemungkinan bahwa kawasan ini akan melayani nelayan dari luar Samarinda, termasuk Kutai Kartanegara, mengingat kapasitas dan area yang cukup luas.

“Kalau animo tinggi, tidak menutup kemungkinan nelayan dari Kukar dan daerah sekitar juga bisa bongkar muat di sini. Intinya, Pemerintah Kota ingin mengelola eksklusif tapi tetap terbuka untuk kolaborasi,” ungkapnya.

Selain mengoptimalkan sistem distribusi, pembangunan TPI Harapan Baru juga diharapkan menjadi titik balik kebangkitan sektor perikanan Samarinda.

Para nelayan dan pelaku usaha di kawasan Selili disebut telah lama menantikan proyek ini karena akan membuka kembali peluang usaha yang lebih terorganisir dan efisien.

“Teman-teman dari Selili sangat menunggu. Ada yang ingin pindah, ada juga pemain baru yang mau masuk. Kita ingin TPI ini menjadi ruang bersama untuk tumbuh, tapi dengan tata kelola yang kuat di bawah Pemerintah Kota,” pungkasnya. (lis)

Exit mobile version