Ribuan Reaksi Warganet Berikan Semangat Rita Widyasari “Menjadi Tersangka Bukan Akhir Hidup”

SAMARINDA – Isu operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh tim penyidik KPK ke Bupati Kutai Kartenegara Selasa (26/9/17), tidak di benarkan oleh Rita Widyasari sendiri. Melalui akun salah satu media sosial pribadi milik Nya, Bupati yang sedang menempati elektabilitas tertinggi di pemilihan gubernur Kalimatan Timur 2018 mengklarifikasi isu tersebut.

Di akun media sosial pribadi miliknya tersebut Rita Widyasari menuliskan “kalau ada berita OTT tentang saya itu salah, kalau pengeledahan kantor benar, doakan tetap semangat.” Status ini dia unggah kisaran pukul 21.15 waktu setempat.

dprdsmd ads

Penggeledahan yang di lakukan tim penyidik KPK ini, berkonsentrasi di sekertariatan kantor Bupati. Ada 12 bagian di sekertariatan kantor Bupati Kukar yang di periksa KPK. Selama pemeriksaan berjalan Sekda Kukar melayani satu hari full hingga malam hari.

Setelah tim KPK selesai melakukan penggeledahan, Marli menjelaskan ke awak media bahwa selama penggeledahan tim penyidik tidak melontarkan pertanyaan apapun. “ya satu hari ini saya melayani KPK untuk memeriksa semua dokumen di 12 bagian kantor.” Ujar Sekda Kukar Semua handphone pegawai yang ada pun ikut di sita oleh tim penyidik,

termasuk milik Sekda. Sejauh ini Sekda pun tak mengetahui beberapa lama penggeledahan ini di lakukan. “ketika saya Tanya ke tim, mereka tidak menjawab. Ya jadi kami hanya melayani yang di butuhkan.” Pungkas Sekda yang terlihat lelah ketika di temui awak media.

Persoalan ini tak membuat surut semangat calon gubernur perempuan ini. Nampak dari percakapan di media sosial miliknya yang mendapat dukungan dari ribuan akun warganet pendukung. Salah satu percakapan yang ia tulis “Makasih doanya , menjadi tersangka bukan akhir dari hidup, masih bernafas, disyukuri, doakan kuat.” Tulis nya (26/9/17) pukul 22.50 pukul setempat.

Ada tiga ribu empat ratus lebih reaksi warganet yang muncul dalam status medsos milik nya. Dan ratusan komentar yang berisi empati, doa, dan dukungan yang mengalir. Hal ini memberi energy baik bagi Rita Widyasari, seperti yang iya tuliskan melalui komentar akun “makasih kando kata-kata kalian bagai doa bagiku.” Ini merupakan komentar nya
atas dukungan dan empati dari pendukungnya.

Bupati Perempuan 2 periode di Kukar ini juga menjelaskan kehadiran nya ke Jakarta, guna menghadiri undangan dari Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggaraan Negara dan Pengawasan Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI). Hal ini terkait penganugerahan kepala daerah berprestasi dan aparat penegak hukum atas pengabdian terbaik dalam melaksanakan Revolusi Mental, mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemberantasan korupsi. Informasi ini di sampaikan lewat undangan resmi BPI KPNPA RI tertanggal (15/9/17) yang di foto dan di unggah pada kolom komentar.

Di surat itu pun menjelaskan bahwa, penganugerahan ini melalui penelitian selama enam bulan oleh tim terpadu BPI KPNPA RI. Di status medsos nya tersebut Rita berulang kali mengucapkan terima kasih banyak kepada warganet yang peduli dan yakin akan kepemimpinannya. “Makasih, dalam hidup saya sesungguhnya ingin mengabdi hanya saja rintangannya luar biasa, terima kasih telah mendukung.” Komen di status facebook
pribadi nya terbaru, Selasa (26/9/17). (Arm)