BERI.ID – Perum Bulog Cabang Samarinda mengirim sinyal kuat bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) berada dalam posisi aman terkait pasokan beras hingga Idulfitri 2026.
Di tengah kondisi nasional yang kerap tersengat isu kenaikan harga dan penipisan stok, Bulog memastikan Kaltim tidak berada di situasi yang sama.
Bahkan, stok beras yang disiapkan dinilai mampu meredam potensi gejolak permintaan pada puncak konsumsi masyarakat.
Asisten Manajer Supply Chain and Public Service (SCPP) Bulog Samarinda, Ahmad Syaulani, membeberkan bahwa stok beras medium yang tersimpan di gudang-gudang Bulog mencapai 6.300 ton.
Angka ini bukan sekadar cukup, tetapi berada pada level yang disebut Ahmad sebagai “stok penyangga kuat” untuk enam kabupaten/kota yang berada di bawah wilayah kerja Bulog Samarinda.
“Rata-rata penyaluran sekitar 1.200 ton per bulan, cadangan yang kita miliki bisa bertahan hingga lima bulan. Artinya, untuk menghadapi Ramadhan dan Idulfitri tahun depan, kita berada dalam posisi yang sangat siap,” tegasnya, Rabu (10/12/2025).
Selain memastikan kuantitas, Bulog juga menjaga kualitas dan stabilitas harga sebagai dua faktor yang paling sensitif dirasakan masyarakat.
Melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog menahan harga beras SPHP di angka Rp13.100 per kilogram.
Beras medium berada pada Rp14.000, dan premium di kisaran Rp19.400 per kilogram.
Namun yang menarik, di tingkat ritel dan Toko Siap Jaga Harga dan Pasokan (SIGAP), harga jual justru lebih rendah daripada ketentuan resmi.
Beras kemasan lima kilogram bisa dibeli masyarakat hanya dengan Rp63 ribu.
“Jika dibandingkan daerah lain, harga beras di Kaltim relatif sejajar dengan harga nasional. Ada variasi kecil, tetapi tidak sampai mengkhawatirkan,” ujar Ahmad.
Ketersediaan dan harga bukan satu-satunya fokus Bulog.
Mereka juga mengencangkan pengawasan rantai distribusi agar beras yang sampai di tangan masyarakat tetap sesuai standar mutu.
Pemantauan terhadap mitra penjualan dilakukan setiap bulan, mulai dari pengecekan kualitas beras, kebersihan, hingga kondisi penyimpanan.
Hal ini untuk mencegah penyusutan mutu selama perjalanan dari gudang ke ritel.
Bulog Samarinda juga memperluas pilihan produk dengan menghadirkan sejumlah merek beras premium seperti Slip, Super, Sentra, dan Ramos, yang kini sudah tersebar di jaringan ritel besar.
Kehadiran beras premium ini penting, karena memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin kualitas lebih tinggi tanpa harus tergantung pada pasar komersial.
Ahmad menegaskan bahwa langkah stabilisasi ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sisi hulu (stok), tengah (distribusi), hingga hilir (harga dan akses).
Langkah ini menjadi fondasi penting agar tidak muncul fenomena panic buying atau spekulasi harga menjelang hari besar keagamaan.
“Kita ingin memastikan masyarakat bisa menyambut Ramadhan dan Idulfitri dengan tenang. Pasokan aman, harga terkendali, dan kualitas tetap terjaga. Tidak ada ruang untuk kekhawatiran,” tutupnya. (lis)
