SAMARINDA — Pemerintah Kota Samarinda diminta lebih progresif dalam merancang program-program inovatif pada APBD 2026, khususnya yang dapat langsung menggerakkan ekonomi masyarakat. Dorongan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Arif Kurniawan, seusai Rapat Paripurna pada Jumat (28/11/2025).
Arif menilai bahwa APBD 2026 harus menjadi ruang bagi lahirnya berbagai skema pemberdayaan yang telah terbukti berhasil di sejumlah daerah lain. Ia mencontohkan pengelolaan infaq dan sedekah produktif, penguatan UMKM melalui pendampingan berkelanjutan, hingga program berbasis komunitas yang berdampak langsung pada ekonomi warga.
“Pendekatan seperti ini bisa memperkuat ekonomi akar rumput. Inovasi semacam ini perlu difasilitasi dengan regulasi yang jelas agar dapat diimplementasikan secara maksimal di Samarinda,” ujarnya.
Tak hanya menyangkut pemberdayaan, Arif juga menekankan pentingnya strategi pendapatan daerah yang kreatif. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak terus mengandalkan penambahan jenis atau kenaikan pajak sebagai solusi.
“Kita harus mencari cara lain. Jangan sampai masyarakat terbebani. PAD bisa naik tanpa harus mengutamakan pajak,” tegasnya.
Arif berharap masukan yang disampaikan Fraksi PKS dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar APBD 2026 benar-benar menjadi instrumen pembangunan yang berpihak pada warga.
“Kami ingin keputusan yang sudah disepakati benar-benar dijalankan, terutama yang menyangkut inovasi dan program yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tutupnya. (adv/DPRD Samarinda)
