DPRD Samarinda Pastikan Setiap Aspirasi Masyarakat Akan Dikawal

Anggota DPRD Samarinda, Arif Kurniawan.

SAMARINDA — Beragam persoalan layanan publik mengemuka dalam kegiatan reses Anggota DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan, yang berlangsung di kediaman warga Dayat, Jalan Rapak Indah 2, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini menjadi wadah dialog langsung antara warga dan legislator untuk menyampaikan kebutuhan yang mendesak di lingkungan mereka.

Arif Kurniawan, yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PKS, menegaskan bahwa kegiatan reses merupakan salah satu instrumen penting untuk memastikan arah pembangunan tetap berpijak pada aspirasi masyarakat.

Saat ditemui di Gedung DPRD Kota Samarinda, ia mengatakan bahwa persoalan tekanan air PDAM kembali menjadi keluhan terbesar warga Lok Bahu. Warga menyebutkan aliran air hanya lancar pada malam hari, sementara siang hingga sore tekanan sangat rendah.

“Keluhan terbesar soal PDAM. Tekanan airnya kecil sekali, baru lancar di malam hari. Warga meminta penambahan pipa sekunder agar tekanan membaik,” jelasnya, Kamis (27/11/2025).

Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan PDAM untuk mempercepat perbaikan jaringan distribusi.

Selain air bersih, warga di Gang Syukur juga menyoroti persoalan drainase. Kondisi jalan yang sempit serta saluran parit yang tertutup membuat wilayah tersebut mudah tergenang.

“Mereka meminta pembuatan parit kecil. Kita perlu ukur panjang dan kedalamannya dulu. Jika memungkinkan, akan kita dorong masuk program tahun 2027,” kata Arif.

Keluhan berikutnya terkait minimnya lampu penerangan jalan menuju mushola. Situasi gelap pada malam hari dinilai mengganggu kenyamanan warga saat beraktivitas dan beribadah.

“Jika memungkinkan akan kita usulkan ke Dinas Perkim. Penerangan jalan ini kebutuhan dasar warga,” tambahnya.

Selain itu, warga turut mengusulkan kebutuhan sarana keagamaan, mulai dari alat ibadah, seragam kegiatan, hingga dukungan untuk pelaksanaan haul Banjar. Arif memastikan akan membantu sebatas kewenangan dan mekanisme yang berlaku.

“InsyaAllah akan kita bantu. Ini bagian dari advokasi yang biasa kami perjuangkan,” ujarnya.

Aspirasi lain yang juga mengemuka adalah keterlambatan pencairan Beasiswa Gratis Pool Pemerintah Provinsi Kaltim. Beberapa penerima lama disebut belum menerima dana meski telah terdaftar.

“Saya baca di media, provinsi sudah mencairkan untuk perguruan tinggi yang sudah tanda tangan kontrak. Yang lainnya diminta bersabar. InsyaAllah ada pencairan berikutnya, termasuk mahasiswa di luar daerah,” terang Arif.

Ia mengatakan akan turut mengingatkan pemerintah provinsi agar pencairan bisa dipercepat.

Arif menutup kegiatan dengan menyampaikan apresiasi atas keterbukaan warga menyampaikan aspirasi.

“Semua aspirasi kita tampung dan akan diperjuangkan sesuai mekanisme pengusulan program. Semoga bisa terealisasi,” pungkasnya.

Reses di Lok Bahu kembali menegaskan bahwa persoalan dasar seperti air bersih, drainase, penerangan jalan, hingga pendidikan masih membutuhkan perhatian serius pemerintah daerah.

“Kita pastikan setiap aspirasi akan terus ia kawal hingga ke tingkat kebijakan,” pungkasnya. (Adv/Dprd Samarinda)

Exit mobile version