BERI.ID – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan seluruh aspek strategis, mulai keamanan, pasokan pangan, hingga kesiapsiagaan bencana, berjalan tanpa celah.
Ia menegaskan bahwa agenda pengamanan Nataru tahun ini tidak lagi bersifat rutinitas, melainkan operasi terpadu yang menyatukan seluruh unsur pemerintahan dan aparat keamanan.
Fokus pertama yang dibahas adalah penguatan keamanan dan ketertiban umum.
Ditekankan orang nomor satu di Kota Tepian itu, TNI–Polri akan berada di garis depan dalam pengamanan ibadah Natal dan malam pergantian tahun.
Sementara pemerintah kota memetakan titik kerumunan dan potensi kerawanan yang kerap muncul setiap akhir tahun.
“Potensi gangguan seperti minuman keras, tempat hiburan malam, hingga balap liar kita redam sejak awal. Kita ciptakan prakondisi agar malam Tahun Baru tidak berubah menjadi ruang kacau yang membahayakan keselamatan warga,” tegasnya, Senin (8/12/2025).
Pada segmen ekonomi, Wali Kota Andi Harun menaruh perhatian serius pada harga barang kebutuhan pokok yang kerap melonjak menjelang hari besar keagamaan.
Komoditas seperti BBM, beras, gula, dan cabai akan menjadi objek pengawasan ketat.
Pemerintah akan melakukan cross-check langsung ke distributor dan ritel modern untuk memastikan pasokan aman dan tidak terjadi permainan harga.
Andi Harun menegaskan bahwa stabilitas harga bukan hanya soal kenyamanan selama Nataru, tetapi juga keberlanjutan hingga Ramadan dan Idulfitri.
“Kami mengimbau distributor tidak melakukan penimbunan atau menaikkan harga secara tidak wajar. Polresta dan kejaksaan juga menyiapkan langkah tertutup untuk mengantisipasi praktik nakal yang bisa merugikan masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, menjawab pertanyaan soal lokasi perayaan malam Tahun Baru, ia menyebut pemerintah kembali memusatkan kegiatan kembang api di Teras Samarinda seperti tahun sebelumnya.
Keputusan ini diambil demi mencegah risiko kebakaran dan mengurangi konsentrasi massa di titik-titik rawan.
“Kita ingin hanya satu titik kembang api, yaitu di Teras Samarinda. Lokasi lain kita imbau untuk tidak mengadakan acara serupa karena risikonya besar. Yang utama adalah keselamatan warga,” tandasnya. (lis)
